Balap Tikus: Sebuah Anomali Kehidupan Ngawur?
Oleh Eko Sam
BECIK.ID—Di masa pandemi covid-19 yang muram ini, seberapa sering Anda mendengar keluh kesah orang-orang sekitar? Tentang saldo tabungan yang mulai kempis, cicilan bank yang minta ditinjau ulang, pensiun skin care ibu muda dan turun kasta rokok pria punya selera.
Tersebutlah… X dan Y. Sepasang pengantin baru tiga tahun yang di sekitarnya dijadikan contoh pasangan muda sejahtera. Keduanya sama-sama jadi karyawan sebuah perusahaan swasta berbeda dan memiliki jabatan yang agak mulia. Namun, berkah pandemi sialan ini, mereka kena PHK. Seketika, tetangga merasa iba. Kok bisa?
Sebelum pandemi terjadi, X dan Y, yang notabenenya baru merintis fondasi berumahtangga, hidup seperti impian pasangan muda pada umumnya. Mereka bisa bekerja, nyicil perumahan, beli mobil, dan shopping di tanggal muda. Dengan masing-masing berpenghasilan 5 juta, minus cicilan mobil 3jt, rumah 3jt, shopping sejuta, sisanya 3jt. Minus lagi urusan perut, penginclong wajah dan asap A mild—sisa berapa?!
Sayangnya, pasangan macam X dan Y saat ini mudah kita temui di sekitar kita. Dan kalau mereka sudah diPHK, ambyarlah rincian arus kas keuangan mereka. Antara pemasukan dan pengeluaran timpang. Yang tampak hanya impian bekas kehidupan sejahtera penuh gaya.
Sepasang sepeda yang masing-masing berharga belasan juta milik mereka seketika nangkring di marketplace. Mobil putih berjuluk Alya Rohali juga. Dan rumah? Allahu a’lam.
Kabar baiknya, kini X dan Y sering silaturahim kepada ayah ibu mereka,—yang tentu jarang mereka lakukan sebelumnya. X dan Y minta saran ini dan itu serta doa restu. Semoga mereka mampu melewati ujian hidup macam begini, di musim pandemi sialan ini,—yang tanpa sadar lakon hidup semacam ini telah mereka skenario sendiri.
Kabar baiknya lagi, tokoh X dan Y hanya rekaan redaksi becik.id belaka. Dan jika ada kesamaan kejadian, harap maklum yaaa…! (*)
Balap Tikus ialah istilah tentang arus keuangan antara pengeluaran dan pemasukan sama-sama derasnya.