Gus Baha dan Guyon Khas NU
Oleh Ahka Ahka
BECIK.ID—SEKIRA dua sampai setahun lalu, situs mojok.co menurunkan serial tulisan seputar perbandingan antara orang-orang NU dan Muhammadiyah. Yang dibahas bukan perbedaan amalan antara keduanya, tetapi masalah humornya.
Intinya adalah kenapa orang-orang NU suka pada guyon dan humor, sedangkan orang-orang Muhammadiyah tidak.
Tiap penulis mengutarakan argumennya masing-masing, sesuai dengan latar belakang dan sudut pandangnya. Ada yang bilang, selera humor orang NU lantaran mereka biasa belajar ushul fikih, tasawuf, mantiq, dll ketika di pesantren.
Ada juga yang bilang, orang-orang NU suka humor karena mereka biasa cangkrukan, ngobrol ngalor ngidul yang penuh dengan guyonan. Bahkan ada yang bilang faktor kelucuan ini adalah rokok.
Belakangan, Gus Baha juga sering membahas guyon dalam ngajinya. Bahkan menguatkannya dengan argumen teologis, dengan menyitir hadis Nabi:
ان من خيار امتى قوما يضحكون جهرا من سعة رحمة الله عز وجل ويبكون سرا من خوف عذاب الله.
Yang kira-kira artinya: termasuk umat Nabi yang terpilih adalah orang yang tertawa lepas karena yakin akan luasnya rahmat Allah, dan ketika sendirian ia menangis sesenggukan karena takut akan siksaNya.
Bahkan, masih menurut Gus Baha, tidak selayaknya seorang penceramah menakut-nakuti jemaah ketika sedang berceramah. Karena mereka sudah punya banyak beban dan masalah ketika di rumah, sehingga jangan sampai ditambahi dengan masalah baru lagi sesampainya di tempat pengajian. (*)
Ahka Ahka, Pengajar di Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah.