Nizar Qabbani: Raja Penyair Arab
Oleh H. M. Ghufron Wahid
BECIK.ID—Nizar Qabbani (1923-1998) adalah salah satu penyair Arab modern terbesar. Penyair asal Damaskus ini banyak menulis puisi yang bernuansa politis, sosial, budaya dan tentu saja tentang cinta.
Oleh para penyukanya ia dijuluki, “Raja Penyair Arab”, yang karya-karyanya dikatakan “begitu penting bagi kehidupan, seperti udara.”
Nizar Qabbani mengawali kariernya dengan puisi-puisi cinta. Namun demikian tidak lantas membuat pembaca kesemutan atau kena muntaber akibat keracunan kata-kata gombal.
Puisi-puisi cinta Nizar menjadi sangat menarik karena keberhasilannya menghubungkan perkara personal dan urusan-urusan umum. Atau, dalam bahasanya sendiri, “Aku tak hanya menulis kesedihan seorang perempuan, namun sejarah seluruh perempuan.”
Salah satu karya Nizar yang sangat terkenal adalah “Kasidah Kesedihan”. Dan kasidah ini dinyanyikan oleh penyanyi asal Iraq, Kadzim Saheer dengan judul, “Madrasat Hob” atau “Sekolah Cinta”
Puisi ini diawali:
علمني حبكِ ان احزن
وانا محتاج منذ عصور لامرأه تجعلني احزن
لامرأه ابكي فوق ذراعيها مثل العصفور
“Mencintaimu telah mengajariku untuk merasakan kesedihan.
Dan sejak masa yang lama,
Aku membutuhkan seorang wanita yang mampu mengenalkanku pada duka dan lara.
Seorang wanita yang aku bisa menangis di lengannya laksana burung pipit.”
Pada chorus lagu dari puisi yang panjang ini berbunyi:
ادخلني حبك سيدتي مدن الاحزان
وانا من قبلك لم ادخل مدن الاحزان
لم اعرف ابدا ان الدمع هو الانسان
ان الانسان بلا حزن ذكرى انسان
“Mencintaimu, tuan putriku…
telah membenamkan aku dalam kota-kota nestapa.
Kota-kota pilu yang aku tak pernah memasukinya sebelum kamu hadir dalam hidupku.
Tak pernah aku tahu sebelumnya, bahwa air matalah yang menjadikan seseorang itu manusia.
Bahwa manusia tanpa kesedihan adalah manusia sisa-sisa.”
H. M. Ghufron Wahid, Alumni Islamic Low and Jurisprudence Al-Azhar University Cairo 2001 dan P4S East West Center Hawaii, USA 2008.