Peringati Harlah NU ke-98, Ranting NU Sambongbangi Gelar Kataman Qur’an di Gedung Serbaguna BKM Baiturrahman
BECIK.ID—DALAM rangka memperingati hari lahir Nahdlatul Ulama ke-98, Sabtu bakda Isya (27/02/2021) pengurus Ranting NU Sambongbangi menggelar khataman bin nadhar di Gedung Serbaguna BKM Baiturrahman yang menginjak tahap finishing.
Acara harlah serentak skala nasional tersebut berjalan begitu khidmat. Lebih lagi, ini merupakan gelaran pertama di Gedung Serbaguna BKM Baiturrahman sejak pertama kali direnovasi pada 11 Oktober 2020 lalu.
“Program BKM untuk paket total pembangunan Masjid Baiturrahman tahap 2, mulai dapat dirasakan/dimanfaatkan. Semoga berkah,” begitu pernyataan ketua panitia pembangunan tahap ke-2, Pak Sumadi, M.Pd. di WAG BKM.
Saya, sebagai sekretaris pembangunan BKM tahap kedua ini pun segera menimpali, “Amin. Tinggal beresi utang pada pihak terkait, Pak.”
Acara ini dishare pertama kali di WAG BKM oleh Syuriah Ranting NU Sambongbangi Kradenan Grobogan, Kiai Achmad Ghofir, sekaligus bendahara panitia pembangunan BKM Baiturrahman tahap kedua.
Saya sebagai sekretaris panitia, melihat gedung serbaguna ini telah mulai berfungsi menjadi begitu bungah. Meski saja, sampai saat ini utang material ke pihak terkait sudah menyentuh di kisaran 130jt. Meski demikian, kami para panitia optimis dengan semangat gotong royong warga sehingga hal tersebut bukanlah suatu kendala yang berarti. Lebih lagi, para warga pada antusias mengenai plot dana sumbangan per RT 20jt dari 17 RT yang direkomendasikan oleh Kepala Desa dan Kadus.

Di awal-awal dulu, saat gedung serbaguna ini hendak direnovasi, saya, selaku kepanjangan tangan dari Ketua BKM Baiturrahman, Kiai Kasbullah, segera musyawarah dan berunding dengan kepala madrasah Diniah Miftahul Ulum, Kiai Achmad Ghofir, guna mencari kesepakatan teknisnya. Apa pasal?
Gedung serbaguna ini sebelumnya difungsikan sebagai madrasah Diniah dan berbarengan dengan Ranting NU Sambongbangi yang telah memiliki tanah wakaf dari H. Martono dan begitu luas di pinggiran desa.
Inti perbincangan saya dengan Kiai Ghofir ialah macam ini; saya menyampaikan bahwa BKM Baiturrahman hendak melaksanakan kegiatan fisik pelebaran gedung, guna menampung jemaah yang kian luber di saat hari-hari besar.
Dan BKM Baiturrahman memberi pilihan yang leluasa kepada pihak Madin. Jika Madin ingin pindah di tanah wakaf Ranting NU, ya monggo dan jika ingin tetap berkegiatan di kompleks masjid, BKM Baiturrahman akan sekalian mendesain gedung serbaguna ini agar semakin multifungsi; buat kegiatan Madin, rapat-rapat ormas NU, kepemudaan, ruang salat Jumat atau hari besar, dan lainnya.
Dan akhirnya, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap pihak mana pun, usai para guru Madin rapat besar, maka mereka memilih opsi yang kedua; Madin tetap berkegiatan di kompleks BKM Baiturrahman.
Dan demikianlah progres pembangunan tahap kedua berlangsung hingga saat ini. Saya mewakili segenap panitia pembangunan BKM Baiturrahman Sambongbangi tahap kedua menghaturkan banyak terima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan panjenengan semua. Dan juga, upaya kami bersama-sama untuk memakai konsep open manajemen dalam mengelola masjid bisa dilihat di sini.
Oh ya, BKM Baiturrahman Sambongbangi saat ini sudah memiliki rekening induk, dan ini satu-satunya yang dimiliki. Jika panjenengan berkenan transfer, tentu kami para panitia akan sangat gembira—seperti halnya gembiranya anak-anak Madin sore ini yang juga pertama kali menempati gedung barunya dengan penuh sukacita. (*)

Eko Sam, Sekretaris Panitia Pembangunan BKM Baiturrahman Sambongbangi tahap kedua.