Perwujudan Nafsu yang Keluar dari Tubuh Ulama Sufi
BECIK.ID—DIRIWAYATKAN mengenai Muhammad bin Ulyan dari Nasa, seorang sahabat Junaid al-Baghdadi yang terkemuka, bahwa ia berkata:
“Pada permulaan jalan kesufianku, ketika aku menyadari kerusakan-kerusakan jiwa rendah (hawa nafsu) dan mengenal mengenai perangkap-perangkapnya, aku selalu merasakan kebencian terhadapnya dalam hatiku.
Suatu hari, binatang seperti seekor rubah belia muncul dari tenggorokanku, dan Tuhan membuatku mengenal bahwa ia adalah jiwa rendah (hawa nafsu) ku.
Aku mencampakkannya di bawah kakiku, dan pada setiap tendangan yang aku berikan kepadanya, ia semakin membesar.
Aku berkata, ‘Benda-benda lain bisa rusak karena tekanan dan pukulan, mengapa engkau semakin membesar?’
Ia menjawab, ‘Karena aku dicipta tahan uji, yang terasa sakit bagi benda-benda lain, terasa senang bagiku, dan kesenangan mereka adalah kesedihanku.’”
SYEKH Abul ‘Abbas Syaqani, yang menjadi Imam pada zamannya, berkata:
“Suatu hari aku masuk ke dalam rumahku dan mendapati seekor anjing kuning terbaring di situ. Mengiranya telah masuk dari jalan, aku bermaksud mengenyahkannya. Ia lari di bagian bawah pakaianku dan menghilang.”
Syekh Abul Qasim Gurgani—yang kini menjadi Quthb—mengatakan, ketika berbicara tentang permulaan tobatnya, bahwa dia telah melihat jiwa rendahnya berbentuk seekor ular.
Seorang darwis berkata, “Aku telah melihat jiwa rendahku berbentuk seekor tikus.
‘Siapakah engkau?’ tanyaku.
Ia menjawab, ‘Akulah kerusakan dari orang-orang yang lalai, karena kugiring mereka kepada keburukan dan keselamatan dari orang-orang yang mencintai Tuhan. Karena, jika aku tidak bersama mereka dalam kerusakanku, mereka tentu akan berbangga diri dalam kesucian mereka.’” (*)
Sumber: kitab Kasyful Mahjub, Imam Al-Hujwiri