Senin, September 25, 2023
  • Tentang
  • Kirim Tulisan!
Becik ID
  • Beranda
  • Liputan
  • Becik
    • All
    • Biografi
    • Motivasi
    • Santuy
    • Wawasan
    Debu yang Beterbangan

    Debu yang Beterbangan

    Pentingnya Dunia dan Mengetahui Rekadaya Setan

    Pentingnya Dunia dan Mengetahui Rekadaya Setan

    Serumpun Kisah Utang dan Dua Hikmah Lainnya

    Serumpun Kisah Utang dan Dua Hikmah Lainnya

    Perihal Makanan

    Perihal Makanan

    Tarawih ala Mazhab Hanafi

    Tarawih ala Mazhab Hanafi

    Haul Masyayikh PIM, Marwan Jafar: Arah KMF Kompetisi SDM Regional, Internasional dan Global Community

    Haul Masyayikh PIM, Marwan Jafar: Arah KMF Kompetisi SDM Regional, Internasional dan Global Community

    Film Dokumenter Nganteuran: Resep Perempuan Jampang

    Film Dokumenter Nganteuran: Resep Perempuan Jampang

    Undangan Menulis 41 Kisah Spiritual dan Inspiratif

    Undangan Menulis 41 Kisah Spiritual dan Inspiratif

    Empat Hukum Mengucap Hamdalah

  • Pesantren
    • All
    • Fikih
    • Hikmah
    • Jumat Call
    • Kisah
    Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

    Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

    Zikir dari Waktu ke Waktu

    Zikir dari Waktu ke Waktu

    Manusia Dicipta Abadi - becik.id

    Manusia Dicipta Abadi

    Pulanglah Duhai Anak yang Hilang dan Tersesat

    Pulanglah Duhai Anak yang Hilang dan Tersesat

    Kisah Pemuda Penggali Kubur di Zaman Nabi Muhammad yang Menyetubuhi Jenazah Gadis Ansar di Dalam Kubur

    Kisah Pemuda Penggali Kubur di Zaman Nabi Muhammad yang Menyetubuhi Jenazah Gadis Ansar di Dalam Kubur

    Perwujudan Nafsu yang Keluar dari Tubuh Ulama Sufi

    Perwujudan Nafsu yang Keluar dari Tubuh Ulama Sufi

    Kopiah dan Kewibawaan Penutup Kepala

    Kopiah dan Kewibawaan Penutup Kepala

    Kisah Sufi yang Menikah hingga 400 kali

    Ijazah untuk Petani dari Mbah Maimun Zubair

    Ijazah untuk Petani dari Mbah Maimun Zubair

  • Sastra
    • All
    • Cerpen
    • Esai
    • Puisi
    • Resensi

    Ketika Matahari Terbit di Barat

    Berkendara

    Berkendara

    Sajak-Sajak Edy Firmansyah: Kita Pernah Selonjor di Sini - becik.id

    Sajak-Sajak Edy Firmansyah: Kita Pernah Selonjor di Sini

    Sajak-Sajak Tjahjono Widarmanto: Tayub, Hikayat Pohon Nur, Rajah di Lekuk Tubuhmu, Petilasan Srigati, Gandrung Dasamuka - BECIK.ID

    Sajak-Sajak Tjahjono Widarmanto: Tayub, Hikayat Pohon Nur, Rajah di Lekuk Tubuhmu, Petilasan Srigati, Gandrung Dasamuka

    TERTIPU

    TERTIPU

    Serpihan-Serpihan Daging yang Diterbangkan Burung-Burung ke Langit - BECIK.ID

    Serpihan-Serpihan Daging yang Diterbangkan Burung-Burung ke Langit

    Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa - BECIK.ID

    Iman Budhi Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa

    Sajak-Sajak Novan Leany: Sebatang Lisong Herman Runturambi 1947 - BECIK.ID

    Sajak-Sajak Novan Leany: Sebatang Lisong Herman Runturambi 1947

    Sajak-Sajak Aya Canina: Misalnya Saja Kau Berlari dan Aku Tidak Bisa Mengejarmu

    Sajak-Sajak Aya Canina: Misalnya Saja Kau Berlari dan Aku Tidak Bisa Mengejarmu

  • Tips & Trik
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
Becik ID
  • Beranda
  • Liputan
  • Becik
    • All
    • Biografi
    • Motivasi
    • Santuy
    • Wawasan
    Debu yang Beterbangan

    Debu yang Beterbangan

    Pentingnya Dunia dan Mengetahui Rekadaya Setan

    Pentingnya Dunia dan Mengetahui Rekadaya Setan

    Serumpun Kisah Utang dan Dua Hikmah Lainnya

    Serumpun Kisah Utang dan Dua Hikmah Lainnya

    Perihal Makanan

    Perihal Makanan

    Tarawih ala Mazhab Hanafi

    Tarawih ala Mazhab Hanafi

    Haul Masyayikh PIM, Marwan Jafar: Arah KMF Kompetisi SDM Regional, Internasional dan Global Community

    Haul Masyayikh PIM, Marwan Jafar: Arah KMF Kompetisi SDM Regional, Internasional dan Global Community

    Film Dokumenter Nganteuran: Resep Perempuan Jampang

    Film Dokumenter Nganteuran: Resep Perempuan Jampang

    Undangan Menulis 41 Kisah Spiritual dan Inspiratif

    Undangan Menulis 41 Kisah Spiritual dan Inspiratif

    Empat Hukum Mengucap Hamdalah

  • Pesantren
    • All
    • Fikih
    • Hikmah
    • Jumat Call
    • Kisah
    Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

    Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

    Zikir dari Waktu ke Waktu

    Zikir dari Waktu ke Waktu

    Manusia Dicipta Abadi - becik.id

    Manusia Dicipta Abadi

    Pulanglah Duhai Anak yang Hilang dan Tersesat

    Pulanglah Duhai Anak yang Hilang dan Tersesat

    Kisah Pemuda Penggali Kubur di Zaman Nabi Muhammad yang Menyetubuhi Jenazah Gadis Ansar di Dalam Kubur

    Kisah Pemuda Penggali Kubur di Zaman Nabi Muhammad yang Menyetubuhi Jenazah Gadis Ansar di Dalam Kubur

    Perwujudan Nafsu yang Keluar dari Tubuh Ulama Sufi

    Perwujudan Nafsu yang Keluar dari Tubuh Ulama Sufi

    Kopiah dan Kewibawaan Penutup Kepala

    Kopiah dan Kewibawaan Penutup Kepala

    Kisah Sufi yang Menikah hingga 400 kali

    Ijazah untuk Petani dari Mbah Maimun Zubair

    Ijazah untuk Petani dari Mbah Maimun Zubair

  • Sastra
    • All
    • Cerpen
    • Esai
    • Puisi
    • Resensi

    Ketika Matahari Terbit di Barat

    Berkendara

    Berkendara

    Sajak-Sajak Edy Firmansyah: Kita Pernah Selonjor di Sini - becik.id

    Sajak-Sajak Edy Firmansyah: Kita Pernah Selonjor di Sini

    Sajak-Sajak Tjahjono Widarmanto: Tayub, Hikayat Pohon Nur, Rajah di Lekuk Tubuhmu, Petilasan Srigati, Gandrung Dasamuka - BECIK.ID

    Sajak-Sajak Tjahjono Widarmanto: Tayub, Hikayat Pohon Nur, Rajah di Lekuk Tubuhmu, Petilasan Srigati, Gandrung Dasamuka

    TERTIPU

    TERTIPU

    Serpihan-Serpihan Daging yang Diterbangkan Burung-Burung ke Langit - BECIK.ID

    Serpihan-Serpihan Daging yang Diterbangkan Burung-Burung ke Langit

    Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa - BECIK.ID

    Iman Budhi Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa

    Sajak-Sajak Novan Leany: Sebatang Lisong Herman Runturambi 1947 - BECIK.ID

    Sajak-Sajak Novan Leany: Sebatang Lisong Herman Runturambi 1947

    Sajak-Sajak Aya Canina: Misalnya Saja Kau Berlari dan Aku Tidak Bisa Mengejarmu

    Sajak-Sajak Aya Canina: Misalnya Saja Kau Berlari dan Aku Tidak Bisa Mengejarmu

  • Tips & Trik
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
Becik ID
Home Sastra Esai

Tulisan, Tangan, Waktu

Becik ID by Becik ID
22/07/2020
in Esai
Reading Time:6 mins read
0 0
7
38
SHARES
180
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Tulisan, Tangan, Waktu

Oleh Bandung Mawardi

kami sudah memberimu salam pisah, pergilah
buatmu bulan tak akan terbit lagi dan hari berhenti
tak guna aku mengutuk atau memudja
tak akan begitu banjak berguna

(Sapardi Djoko Damono, “Almarhum”, 5 Januari 1959)

Baca juga:

TERTIPU

TERTIPU

30/01/2021
Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa - BECIK.ID

Iman Budhi Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa

24/01/2021
Pengetahuan Bumbu - BECIK.ID

Pengetahuan Bumbu

11/12/2020
Alur Raudal; Kembali ke Dongeng - BECIK.ID

Alur Raudal; Kembali ke Dongeng

30/01/2021

Di majalah Konfrontasi edisi Mei-Juni 1959, pembaca disuguhi puisi berjudul “Tangan Waktu” gubahan Sapardi Djoko Damono. Puisi gubahan remaja tinggal di Solo. Ia menulis: selalu terulur ia lewat djendela/ jang pandjang dan menakutkan/ selagi engkau bekerdja, atau mimpipun/ tanpa berkata suatu apa. Kita tak pernah mengetahui “Tangan Waktu” itu tercatat sebagai puisi di babak awal atau bukti kemahiran bermain kata, setelah menulis puluhan puisi.

Puisi dalam edisi cetak dengan huruf-huruf tampil rapi. Sebiji puisi di halaman Konfrontasi masih memiliki ruang kosong untuk jeda atau hening. Puisi itu mungkin dikirim dalam rupa ketikan di kertas, bukan tulisan tangan. Dulu, majalah-majalah menerima kiriman tulisan-tulisan dari para pengarang menginginkan sudah berwujud ketikan.

Sapardi Djoko Damono dalam biografi kepengarangan berjudul “Permainan Makna” menjelaskan puisi itu digubah saat umur belasan tahun. Ia mengenang: “Ada yang tak masuk akal dalam sajak tersebut, yang berasal dari kedalaman masa kecil saya; tangan waktu yang panjang dan menakutkan yang tak pernah berkata apa pun sementara ia terulur lewat jendela. Tangan waktu yang mengarah kepada saya dan memegang leher baju saya. Tangan waktu yang bergerak dalam dunia nyata yang tak masuk akal, ternyata tetap terulur dalam dunia rekaan yang saya ciptakan.”

Puisi adalah tulisan tangan, ibadah raga dalam keluwesan, letih, gemetar, dan tegang.

Bandung Mawardi

Sapardi Djoko Damono lupa bercerita puisi itu ditulis di kertas atau buku, menggunakan pensil atau pulpen. Ia pun mungkin mengetik secara rapi untuk dimasukkan ke amplop: dikirim ke alamat redaksi majalah di Jakarta.

Kita menduga puisi “Tangan Waktu” mula-mula tulisan tangan, sebelum dicetak di halaman Konfrontasi. Paras Sapardi Djoko Damono tampak kalem dan tenang. Ia terduga menulis rapi di buku-buku tulis atau kertas bersih. Pilihan menggerakkan jari dengan menulis puisi menghasilkan jenis-jenis huruf memikat mata, sulit berulang secara sama. Posisi raga menentukan kemolekan huruf. Tinta pun memberi rangsangan-rangsang tak biasa untuk melihat huruf-huruf itu bercengkerama. Puisi ditulis di kertas, sebelum dicetak dengan huruf-huruf sama tersaji rapi di majalah.

Di Konfrontasi, Sapardi Djoko Damono memberi pula puisi berjudul “Sisa Usia.” Remaja tekun berurusan waktu. Kita membaca: malam itu ibu tua itu menangis pandjang sekali/ dan membunga lagu-duka dari hidup jang sendiri/ anaknja jang tunggal meninggal di tangan kemerdekaan/ dan suaminja sudah lama terhisak-hisak menghadap tuhan// rumah tua dengan lumut dan ilalang pandjang/ genangan tahun-tahun jang lemah di sana usia bertualang/ bersandar sepi kamar menjulut lampu sabar/ djauh memandang hati jang tinggal menjusur tepi-tepi.

Kita berimajinasi puisi ditulis Sapardi Djoko Damono saat malam. Hening. Ia menulis di sebuah rumah di pinggiran Solo saat listrik belum merata dan rumah-rumah belum tentu memiliki terang lampu. Tangan bergerak dan sejenak bergetar menuliskan “kematian”. Huruf-huruf di buku tulis mengisahkan duka ibu. Malam, ia menggubah puisi dengan percik pengharapan bakal mengirim ke majalah-majalah terbit di Jakarta. Pada suatu hari, ia membaca puisi dengan paras huruf-huruf berbeda dari buku tulis.

Buku itu besar dan memikat. Buku disusun Indah Tjahjawulan dijuduli Manuskrip Sajak Sapardi Djoko Damono, terbitan Gramedia Pustaka Utama, 2017. Buku memberi kelegaan bagi pembaca ingin mengetahui tata cara menulis puisi dan rupa-rupa tulisan tangan Sapardi Djoko Damono di sekian buku tulis. Buku-buku dari masa lalu, mengiringi biografi sebagai pujangga. Buku-buku masih tersimpan, diperlihatkan ke publik. Buku-buku bertahun 1958-1970.

Indah Tjahjawulan mengakui: “… melihat manuskrip tulisan tangan asli dari puisi Sapardi Djoko Damono membuat saya bergidik. Membayangkan Sapardi Djoko Damono muda di tahun 1950-an mencurahkan ekspresinya lewat goresan pulpen. Tampang kalem dan tenang tak seperti dugaan kita. Tulisan-tulisan ada di buku-buku tulis khas masa 1950-an. “Walaupun bagus, entah kenapa, tulisan tangan Sapardi Djoko Damono agak sulit dibaca,” pendapat Indah Tjahjawulan untuk menghaluskan dari sebutan “jelek”.

Para pembaca bisa membuktikan dan membandingkan di buku berisi pindaian halaman-halaman di buku tulis memuat puisi-puisi gubahan Sapardi Djoko Damono. Buku itu mengesankan “biografis” dan “pribadi” meski berharga mahal. Konon, buku paling mahal ketimbang puluhan buku Sapardi Djoko Damono sudah diterbitkan Gramedia Pustaka Utama.

Buku tulis tertua bertahun 1958. Puisi mengenai waktu gubahan Sapardi Djoko Damono dimuat di Konfrontasi bertahun 1959. Penantian tak lama dari babak tulisan tangan ke edisi cetak di majalah. Kita memang sengaja bergerak jauh ke belakang: mengenang Sapardi Djoko Damono sudah pamitan, 20 Juli 2020. Kita sudah jemu bila mengenang dengan puisi-puisi “itu-itu saja” atau buku-buku “itu-itu saja”. Kita memilih majalah lama dan buku memuat pindaian tulisan-tulisan tangan masih terselamatkan.

Obituari becik.id saat kepulangan SDD

Penjelasan Sapardi Djoko Damono: “Saya mulai tertarik menulis sajak pada umur 17 tahun, ketika masih menjadi murid SMA di Solo. Teknologi pada hakikatnya cara kita melakukan sesuatu, dan teknologi yang ada waktu itu adalah pena dan buku tulis, atau buku sekrip; berbeda dengan pujangga klasik Jawa yang menulis di lontar atau bahkan batu.” Dengan benda-benda itu Sapardi Djoko Damono menunaikan janji menjadi pujangga. Remaja itu tanpa sadar sedang membuat sejarah besar dalam kesusastraan Indonesia.

Ia mengalami tahun-tahun menulis di buku. Puisi adalah tulisan tangan, ibadah raga dalam keluwesan, letih, gemetar, dan tegang. Peristiwa menulis tanpa berisik dibandikan suara mesin tik. Hening mungkin lebih termiliki tapi ketergesaan tetap berlaku dengan bukti ada kata-kata dicoret atau diorek-orek dianggap salah. Suasana batin lebih terasa dan terbaca di tulisan tangan. Tulisan-tulisan Sapardi Djoko Damono sulit terbaca mungkin gara-gara ia bergairah atau menganggap menulis puisi seperti “pementasan” tanpa kaidah-kaidah teknis secara ketat dan baku.

“Saya pun mulai menulis puisi di buku sekrip, dan setiap kali ada keinginan mengirim ke majalah saya pergi ke kantor bapak sehabis jam kantor untuk mengetiknya,” ingatan Sapardi Djoko Damono. Perkara menulis itu memiliki gejolak: “Di dalam buku sekrip saya bisa langsung mencoret, memperbaiki, dan mengganti yang sudah tertulis – proses yang meskipun bisa, tidak mudah dilakukan dengan mesin tik. Sebelumnya, mengetik pun mengakibatkan perubahan dalam penulisan: manuskrip umumnya berubah ketika sudah ditulis, antara lain sebab situasinya berubah – di samping munculnya ruang yang berbeda.”

Di manuskrip, kita menemukan tulisan tangan untuk puisi berjudul “Tangan Waktu”. Puisi digubah pada 15 Maret 1959. Di kertas bergaris, tulisan tampak rapi. Miring. Kita memang susah membaca. Pada masa remaja, ia sudah beribadah puisi dengan tulisan-tulisan tangan, masih tersimpan sampai tua. Di hadapan sidang pembaca, puisi tulisan tangan itu diterbitkan untuk mengingat kedirian pujangga dan waktu.

Pada masa berbeda, Sapardi Djoko Damono mengetik, menggubah ratusan puisi termiliki umat sastra di Indonesia. Sapardi Djoko Damono di hari-hari menjelang pamitan mengaku: “Heran, kok, umur saya bisa 80 tahun. Saya merasa justru sekarang ini saya harus meneruskan yang saya sukai, yaitu menulis. Setiap hari saya ngetik” (Kompas, 20 Juli 2020). Jari-jari itu mengetik, tak kuat atau luwes lagi menulis di buku sekrip seperti terselenggara saat muda, masa 1950-an sampai 1970-an. Begitu. (*)


Bandung Mawardi, esais. Pegiat literasi di Kuncen Bilik Literasi, Karanganyar, Jawa Tengah


Tags: Bandung MawardiIndah TjahjawulanMajalah KonfrontasiManuskrip Sajak Sapardi Djoko DamonoProf. Sapardi Djoko DamonoPuisi Sapardi Tempo DuluTulisan Tangan Waktu
Share15SendTweet10

Related Posts

TERTIPU
Esai

TERTIPU

30/01/2021
Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa - BECIK.ID
Esai

Iman Budhi Santosa Mengajak Ziarah Tanah Jawa

24/01/2021
Pengetahuan Bumbu - BECIK.ID
Esai

Pengetahuan Bumbu

11/12/2020

Tetap Terhubung

  • 52.4k Followers
  • 23.8k Followers
  • 2k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rumah Masa Kecil Gus Baha' - BECIK.ID

Rumah Masa Kecil Gus Baha’

18/09/2020
Mandor Desa Beri Mobil Sosial di Masjid

Mandor Desa Beri Mobil Sosial di Masjid

31/10/2020
Ucapkan Qabiltu: Ijazah Al Barzanji - BECIK.ID

Ucapkan Qabiltu: Ijazah Al Barzanji

29/10/2020
Sajak-Sajak Aya Canina: Misalnya Saja Kau Berlari dan Aku Tidak Bisa Mengejarmu

Sajak-Sajak Aya Canina: Misalnya Saja Kau Berlari dan Aku Tidak Bisa Mengejarmu

02/01/2021

Nadiem dan Reformasi Pendidikan Gampang-Gampangan

14

Tulisan, Tangan, Waktu

7

Pelabuhan Belinyu dan Sedikit Soal “Memancing” yang Aku Tahu

5

In Memoriam Haul Pertama KH. Maimoen Zubair

5
Debu yang Beterbangan

Debu yang Beterbangan

16/09/2023
Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

08/09/2023
Zikir dari Waktu ke Waktu

Zikir dari Waktu ke Waktu

18/08/2023
Manusia Dicipta Abadi - becik.id

Manusia Dicipta Abadi

18/08/2023

Recent News

Debu yang Beterbangan

Debu yang Beterbangan

16/09/2023
Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

08/09/2023
Zikir dari Waktu ke Waktu

Zikir dari Waktu ke Waktu

18/08/2023
Manusia Dicipta Abadi - becik.id

Manusia Dicipta Abadi

18/08/2023
Becik ID

Becik.id — Media yang Baik: merupakan media siber yang didirikan oleh sekelompok pemuda alumni pesantren NU yang suka ngopi dan rokok, —juga sesekali gemar ziarah ke makam para wali.

Becik.id lahir memiliki tujuan sebagai salah satu pilar penjaga gawang paham ahli sunah waljamaah ala Indonesia yang toleran, moderat dan ngayomi.

Ikuti Kami

Instagram

Debu yang Beterbangan Oleh Eko Sam Jika kita baik, Debu yang Beterbangan Oleh Eko Sam Jika kita baik, sejatinya adalah kebaikan Allah. Jika kita santun, sejatinya adalah kesantunan Allah. Jika kita beriman dan bertakwa, maka itu tanda Allah menyayangi kita. Eko Sam BECIK.ID—PERNAHKAH engkau merasa hidup di dunia ini bagai setitik noda dalam hamparan manila putih atau lebih kecil lagi, dan lagi? Kalau belum, bacalah ulasan ini. Iblis merasa digdaya dan mulia lantaran merasa telah melakukan pengabdian kepada Tuhan begitu lama dan menjadi suhu para malaikat....

https://becik.id/debu-yang-beterbangan/
Manusia Dicipta Abadi Oleh Eko Sam BECIK.ID—JIKA Manusia Dicipta Abadi Oleh Eko Sam BECIK.ID—JIKA Allah menghendaki hamba-Nya menjadi baik, maka Dia menunjukkan kekeliruan-kekeliruannya, menyematkan penyesalan di dalam hatinya, kemudian si hamba mengevaluasi segala macam tindakan ‘yang akan’ dan ‘telah’ dilakukannya; apakah sesuai aturan syariat, hakikat atau justru menyimpang dari keduanya. Jika si hamba mendapati tindakan lahir atau batinnya telah sesuai aturan, ia lantas bersyukur dengan beragam pujian agung ke hadirat Yang Kuasa....

https://becik.id/manusia-dicipta-abadi/
Zikir bagi hati ibarat air bagi ikan. Apa jadinya Zikir bagi hati ibarat air bagi ikan. Apa jadinya bila ikan dikeluarkan dari air?

#becik #becikid #becik_id #becikindonesia #becik_indonesia #ibnutaimiyah #ibnu_taimiyah #zikir
#becik #becikid #becik_id #becikindonesia #becik #becikid #becik_id #becikindonesia
Selengkapnya Follow di Instagram

Tulisan Terbaru

Debu yang Beterbangan

Debu yang Beterbangan

16/09/2023
Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

Kisah Raja Masuk Surga karena Membuang Makanan Sisa di Tempat Sampah

08/09/2023
Zikir dari Waktu ke Waktu

Zikir dari Waktu ke Waktu

18/08/2023
  • Tentang
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Becik.id - Hak Cipta Terpelihara BECIK ID.

No Result
View All Result
  • Liputan
  • Becik
    • Santuy
    • Wawasan
    • Motivasi
    • Biografi
  • Pesantren
    • Hikmah
    • Kisah
    • Fikih
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
    • Esai
  • Tips & Trik
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Becik.id - Hak Cipta Terpelihara BECIK ID.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version